TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa pemilihan umum (Pemilu) tak bakal menganggu kondisi ekonomi domestik.
JK mengatakan hal ini karena Pemilu 2019 tak menyebabkan konflik di masyarakat.
Baca : Jusuf Kalla Puas dengan Persiapan TKN Hadapi Debat Capres
"Kenyataannya berbeda dengan negara lain, seperti Filipina, Pakistan, atau di Thailand. Pemilu tidak menyebabkan katakanlah konflik di masyarakat. Karena itu ekonomi kita tidak terganggu," kata Kalla ditemui usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Jumat 11 Januari 2019.
Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan merupakan pertemuan tahunan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam acara kali ini sejumlah pimpinan lembaga negara seperti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Hadir pula dalam acara ini, pimpinan asosiasi dan Lembaga Jasa Keuangan serta pimpinan pondok pesantren dan pengurus 41 Bank Waka! Mikro yang telah beroperasi. Adapun pertemuan tahun ini mengangkat tema “Kolaborasi Membangun Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan."
Kalla melanjutkan, malahan dengan adanya Pemilu diharapkan justr mampu meningkatkan konsumsi masyarakat. Sehingga diharapkan ekonomi domestik juga ikut terdorong dengan tumbuhnya konsumsi domestik.
Simak juga :
Banggakan Doni Monardo, JK: Kepala BNPB Baru Langsung Kerja Coba
Karena itu, JK berpesan kepada para investor untuk melihat langsung saat menyikapi kondisi ekonomi dalam tahun politik. Dia menuturkan ekonomi akan berjalan dengan baik, terpisah antara politik yang riuh rendah.
"Lihat aja keadaannya. Kita tidak terpengaruh. Jadi keamanan baik sehingga tidak perlu investor itu (khawatir). Dan terbukti dengan pasar keuangan. Kurs kita juga lebih kuat," demikian Jusuf Kalla.